
Sosok diatas adalah seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang ekonomi. Dia bernama Wilson Antoni tapi kerap dipanggil anton dia adalah kakak laki-laki kedua dikeluargaku. Bisnis utama yang menjadi mata pencahariannya adalah Depot Oli. Perjuangannya dalam bisnis ini tidak semulus yang dibayangkan banyak halangan dan masalah yang merintanginya tetapi berkat keteguhan dan dukungan dari keluarga akhirnya semua halangan dan masalah bisa dilewati.
Kakakku bukanlah seorang lulusan sarjana atau SMA tetapi hanya sebagai lulusan SMP. Keputusannya meninggalkan bangku sekolah pada kelas dua SMA tahun 1997 merupakan keputusannya untuk hijrah ke daerah lain dan akhirnya dia meninggalkan kota Curup Bengkulu yang merupakan tempat tinggal keluarga kami dan pindah ke Riau Pekanbaru untuk bekerja di toko obat milik paman Win. Di Riau pekerjaan yang ia kerjakan adalah membersihkan toko, mengambil barang, dan menjaga toko. Tetapi kakakku tidak kerasan dan hanya bertahan dua tahun lalu dia kembali lagi ke Curup, Bengkulu pada tahun 1999.
Di Curup kakakku membantu ayah berdagang di pekan-pekan yang ada di pedesaan. Kakakku sering dimarahi ayah karena ulah kakak yang sering berjudi dan pernah ditahan juga karena alasan berjudi jadi pekerjaannya sering ditambah agar kakak tidak keluyuran. Merasa dikekang akhirnya kakakku memutuskan untuk bekerja di kota palembang di Depot Oli milik paman feri. Disana dia bekerja sebagai buruh dia mengangkat oli yang berat ke kapal-kapal yang ada di dermaga 7 ulu dan secara tidak langsung belajar berdagang oli tetapi sayangnya pekerjaan yang berat tidak sesuai karena upah yang sangat kecil dan mulailah kakakku mencoba menjual secara diam-diam oli yang di beli dari tempat lain dan dijual pada orang-orang kapal tetapi akhirnya ketahuan oleh paman dan kakak terpaksa berhenti. Dalam situasi seperti itu dia mencoba membuka kios kecil dengan modal pas-pasan yang ia kumpulkan selama ia bekerja dan kios itu berkembang karena itu kakakku kembali ke Curup untuk menjemput ibu, ayah serta adik-adiknya untuk tinggal di kota Palembang di rumah kontrakan yang sempit.
Akan tetapi sayang kawasan 7 ulu digusur yang membuat kakak tertekan dan ingin berhenti dalam bisnis oli pada tahun 2002 saat itu ibu dan ayahku juga membuka toko pecah belah di pasar 16 ilir melihat keadaan kakak ku ibu memutuskan untuk membuka Depot Oli disebelahnya kedua usaha itu sama-sama berkembang dan memiliki pelanggan tetap. Pada tahun 2003 sekali lagi penggusuran terjadi lagi dan kebetulan ayahku meninggal dunia yang membuat ibu meninggalkan kami untuk menenangkan diri ke kota jakarta untuk menghidupi kami kakak yang tidak mempunyai tempat untuk berjualan mencoba menjual oli melalui pesanan di pasar 16 ilir usahanya cukup membuahkan hasil dan akhirnya mengambil tempat yang juga masih belum permanen di pasar 16 ilir.
Tahun 2004 kawasan itu juga digusur yang membuat kakakku ingin menyerah dan melakukan usaha lain yaitu peternakan ayam tetapi usaha itu gagal karena itu ibu memiliki insiatif untuk mengambil tempat permanen di pasar 16 ilir yang biaya sewanya sepuluh kali lipat dan kembali melakukan usaha oli dari tempat itulah usaha kakak tetap berjalan sampai sekarang dan membuka satu kios lagi untuk ibuku dan juga rumah keluarga yang berada di curup tidak jadi dijual dan kakakku juga membeli rumah untuk kami di palembang dan kini berencana membeli rumah untuk keluarga kecilnya. Selain bisnis oli sekarang kakakku juga menjual handphone second, motor, dan elektronik sebagai usaha sampingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar